Monday, January 4, 2010

a poem for my bestest friend

masih jelas di ingatan, suasana kotamu hampir 2tahun lalu..
pantai dan barisan bukit yang memagarinya.. savana hijau yang luas.. serta kekokohan masjid agung yang berdiri kontras dengan alam di sekitarnya..

apakah sekarang semua masih sama? ah.. ingin ku kesana lagi.. menikmati alam dan memunguti remah kenangan yang tersisa..

kenangan yang mengajariku arti seorang sahabat sejati.. yang mengajariku untuk melihat hidup dari sisi yang seringkali dilupakan banyak orang.. yang mengajariku bersyukur karena pernah memiliki seorang sahabat sepertimu..
sahabat yang selalu ada walaupun tak selalu dekat.. sahabat yang memaklumi kekhilafanku.. sahabat yang tak menghakimi.. dan yang selalu mengingatkanku untuk tetap istiqomah di jalan-NYA..

Key.. hari ini kau pergi menghadapNYA..
tak banyak yang bisa ku beri untukmu selain do'a.. semoga Allah menerima segala ibadahmu dan mengampuni segala khilafmu.. amiin


I'm gonna miss u key.. T.T
Dedicated to ♥key♥ -rahimahallah-
tiara ©
Jakarta, december 12, 2009
11.20wib

Pagi Kelabu

awan mendung menggantung malas dilangit pagi..
anginpun terdiam saja..
tapi dingin tetap menusuk..
sedangkan mentari? ah.. ntah dia kemana..

tak ingin ku menanyakan kemana perginya..
dia yang selalu merekahkan senyum si bunga matahari..
dia yang biasanya setia menerangi hati..
biar saja..
toh, bila benar cinta, dia akan kembali..
menghangatkan pagi.. dan menyinari hari..

I'm gonna miss u dear sunshine..
- tiara ©
20th of December 2009

for a beloved friend...

dulu kau bertanya.. kenapa aku berteman denganmu? dengan seseorang "seperti"mu?

sungguh aku tidak mengerti, apa yang salah dengan pertemanan kita? kau teman yang baik.. seseorang yang pada dasarnya berhati baik.. sungguh baik..

hanya saja, hidayah Allah belum turun kepadamu teman.. sehingga segala kebaikanmu tertutup oleh penampilan yang "urak2an".. dan penampilanmu itu yang membuat "mereka (orang2 sepertiku)" menghakimi mu.. seolah-olah kau seorang pendosa.. seolah-olah kau najis (seperti yang kau ceritakan padaku)

heran ku dibuatnya? padahal mereka sudah hafal benar.. bahwa seharusnya kemaksiatannya yang harus mereka benci, bukan si pelaku.. tapi kenyataannya?? menoleh padamu saja mereka tak sudi..

subhanallaah.. maafkan mereka wahai temanku yang sungguh baik.. benar katamu, penampilan tak selalu menunjukan keadaan hati sesungguhnya..

tapi.. ingatlah 1 hal.. keadaan dan sikap individu2 yang menisbatkan diri pada kebenaran, tidak menggambarkan kebenaran itu sendiri..
kebenaran adalah kebenaran, walaupun banyak orang yang mengusung benderanya berbuat salah.. kebenaran tetaplah benar..

jangan kau berkecil hati atau merasa lelah untuk memperbaiki diri wahai teman.. semua manusia itu berdosa.. tapi ada yang bertaubat dan terus melakukan perbaikan, dan ada pula yang tidak dan diam terkubur dalam dosanya.. ada pula yang sudah merasa suci sampai menganggap dirinya sudah tak punya salah lagi, sudah lupa "memanusiakan" dirinya.. sekarang kita pilih yang mana?

jangan bosan hadir di majelis ilm.. walaupun kau nampak beda..
karena dulunya pun, "kami" sama sepertimu (yup, bahkan mereka yang memberimu tatapan sinis).. lalu berproses.. menjadi lebih baik insya Allah..



with lots of love.. dedicated to miss purple :)

-tiara..
20th of December 2009

Waktu...

Seperti halilintar.. Cepat sekali menyambar..
Seperti itulah waktu berjalan..
Tak kenal ampun, tak kenal kata "berhenti"..

Siap atau tidak.. Menyiakan atau memanfaatkannya.. Waktu tetap saja bergulir.. Melindas hari kemarin.. Hingga tak mungkin dilalui lagi..
Seperti one way ticket ke negeri antah berantah.. Sekali dilalui tak kan pernah bisa kembali..

Tapi kenapa, masih saja, ku suka menyia2kannya?
Kenapa ku masih suka menunda2?
Kenapa ku masih mengisi waktu yang sedemikian berharga dengan hal-hal tak berguna?

Ah...

It's time for a change.. Insya Allaah..

Tiara
Jakarta, 3 january '10