Monday, May 19, 2008

Untitled (ada yang mau kasih ide untuk judulnya? :p)

diantara naik turun riak imanku..

diantara malam-malam penuh tangis dalam sujud dan saat ku terlelap di pembaringan tak bergeming..

diantara hati penuh syukur yg qana'ah dan hati lemah yg selalu mengeluh..

diantara detik-detik ku mendekat pada-Mu dan detik-detik ku bangun tabir dengan-Mu..

ku angkat tangan ini pada-Mu..

ya Allah.. Bila tiba waktuku nanti untuk pergi dari dunia ini..
matikan aku dlm keadaan yg baik..
dalam keimanan diatas manhaj yg haq..
dengan ridho orang-orang tercinta..

amiin.. Allahuma amiin..

Tiara,
Jakarta, 22nd of march '08

PAGI DI FEBRUARY..

matahari pagi ini begitu menyilaukan mata..

kicauan indah burungpun terdengar seperti caci maki..

sejuknya udara terasa menusuk tulang, membekukan hati..

hijaunya padang savana di kota kecil ini ibarat sebuah hidup yg kosong, hanya terisi sebuah warna.. Stagnan..

kemana lagi ku akan pergi mewarnai hidupku? Dimana bisa aku temui sapaan hangat mentari pagi? Nyanyian indah burung-burung dan sejuk udara yang menentramkan jiwa?

jawabnya... Hanya akan ku temui.. Saat ku kembali meniti jalan menuju Tuhan-ku.. Allah azza wa jala..

Tiara,
Tolitoli, 5feb '08

"Jalan Panjang"

Jalan itu panjang... sekali...
Tak habis kulewati setelah 19 tahun mengayun kaki disana
Entah kapan aku akan sampai di ujungnya...

Banyak duri dan batu tajam disana, tapi...
ada juga taburan indah bunga-bunga...
Merah, kuning, pink, hmm... memang indah...!

Jalan itu..., tak berhijab dengan langit...
Kadang panas, kadang dingin...
Kadang hujan, kadang mendung...
Lapuk tulangku dibuatnya...
makin tipis pula kulitku...

Kaki ini tak beralas, apapun yang terinjak aku rasa
Perih, pedih, ngilu, berdarah...
Sakit memang, tapi aku terus berjalan

Kadang aku menangis, kadang aku tersenyum...
Bukan karena aku gila, sungguh aku tidak gila...
Aku menangis karena aku rindu pada Rabb ku...
Aku tersenyum karena, berharap aku akan berjumpa dengan-Nya

Jalan itu panjang sekali...
Banyak duri dan batu tajam disana...
Walau kaki ini tak beralas, aku tidak akan berhenti...
Karena aku tahu, di ujung jalan itu...
Aku akan bertemu dengan Tuhanku...

Say (O Muhammad) This is my way, I call to Allah with sure knowledge, I and whosoever follows me (also must invite others to Allah) with sure knowledge ( Qur'an surah Yusuf (12) :108)

Tiara, 30 June 2004 , 04.30 Subuh

"Ya Ukhti.."

“Sebuah Puisi Indah untuk para Ukhti"
Penulis : Ibnu Ahmad

Ya Ukhti…!
Majelis majelis ikhtilat…
Sumber fitnah-fitnah tersurat…
Berawal dari mata melihat…
Ke Pembaringan terus teringat…

Kemanakah lagi Sebaik-baik perhiasan dunia itu???
Yang jika Ia mengangkat tangan kepada Rabbnya,
Langit-langit tak kuasa menahan desah-desah do'anya…

Ya Ukhti…!
Janganlah kau menjadi selaksa kerikil-kerikil di jalan…
Yang bisa dilihat dan disentuh semua orang…
Yang bisa dinikmati semua orang…
Bahkan bisa di injak-injak dan dipermainkan semua orang…

Ya Ukhti…!
Percaya atau tidak
Hiasan “Malu” dalam dirimu…
Membiaskan pancaran kemuliaan tiada tara…

“Wallahu A’lam”
* * *
Puisi ini meninggalkan kesan yang sangat dalam buat saya, hmmmmmm… indah banget tausiyahnya..

Tapi saya gak kenal siapa penulisnya, beliau adalah Ibnu Ahmad (Semoga Allah menyayangi Beliau)

Belum sempat izin untuk dimuat disini, karena gak tau mau izin sama siapa (smile)

Tapi saya yakin beliau mengizinkan, karena puisi ini ditulis pun pasti bertujuan agar dibaca oleh para ukhti semua, termasuk saya!

"Penantian"

Aku..., Kamu..., Mereka...
Detik, menit, jam..., bahkan abad...
Kemarin..., hari ini dinantikan
Hari ini, menanti esok
Selalu seperti itu...

Lelahkah??? Bosankah???
Sepi..., Sungguh kosong yang terasa
Aku, Kamu, juga Mereka...
Huh..., atau mungkin, hanya Aku sendiri???

Walau lelah bergelayut...
Meski bosan amat pekat...
Aku tak akan berkata,

"I Give Up Waiting"

Karena Aku tahu pasti...
Aku, Kamu, Kita, juga Mereka...
Bertemu, dan berpisah hanya karena Allah ta'ala...

Tiara (2004)
Special 4 Miss Purple " Do not give up ya ukhti..., Be Strong..!

"Kembali"

Ya Allah…!!! Ingin aku kembali ke masa kecilku…

Saat tubuh mungilku masih tanpa noda dunia. Saat bermain tanpa beban, didepan TKA (TK Al-Qur’an) saat mengeja alif, ba. Saat aku belajar mengenal-Mu.

Tapi, kini Ya Raab! Aku bahkan tidak sempat untuk sekedar membaca firman-Mu. Aku terlalu sibuk oleh kehidupan duniaku, Aku sibuk mengejar materi, Aku sibuk menghafal lagu-lagu cinta untuk mengisi hari-hariku. Aku sibuk memilih baju yang akan aku kenakan ke pesta, bersama teman-temanku.

Sementara disana…, Saudara-saudaraku…

Anak jalanan yang sibuk memikirkan bagaimana cara untuk makan esok hari, dan kepedihan-kepedihan lainnya…

Anak anak palestina yang menghabiskan hari-hari mereka di tengah desingan peluru dan dentuman meriam Yahudi Laknatullah…

Saudara-saudaraku di Moro yang harus bergelut mempertahankan hidup di tengah hutan untuk mempertahankan iman

Anak-anak tak berdosa di Kashmir, Chechnya, Bosnia, dan di belahan bumi yang lain…

Astagfirullah…! Masihkah aku dapat kembali ya Allah???

Untuk mengharap ridho-Mu, untuk mencoba kembali melantunkan Firman-Mu yang agung, seperti di TKA ku dulu…

Masihkah aku bisa mendalami Dien-Mu…

Merasakan indahnya ukhuwah bersama saudara-saudaraku…

Alhamdulillah… ternyata masih ada waktu, detik ini juga, aku akan kembali…, karena Allah, Maha pengasih, Maha pengampun dan penyayang. Sebelum malaikat Izrail menjemputku, masih ada kesempatan! Insya Allah…



Tiara

September, 2000 (Kelas 1 SMU)

“Arti-Mu"

Duhai Allah...
Saat Sepi dan tiada yang perduli...
Hanya Engkau yang menemani dan membelai dukaku

Duhai Rabbi...!
Saat Senyum menyeruak dari dasar jiwa
Hanya Engkau yang membimbingku untuk lari dari fatamorgana

Ya Allah...
Kalagundah hadir tanpa sebab,
hanya firman-Mu yang memberikan cahaya

Ya Allah...
Saat beban tak lagi kuasa kubendung,
Saat itu pula aku tumpahkan segalanya pada-Mu,
Hingga lapang jiwaku...

Duhai Pemilik segala Cinta...
Ketika onak duri menghalang jalanku..
Hanya petunjuk-Mu yang menjelang

Duhai Robbana...!
Saat kulelah dan berhenti berjalan,
hanya Engkau yang Menuntun langkah kaki ku

Allah, ketika dunia tak lagi tersenyum...
Hanya Engkau yang mampu membuatku tersenyum

Wahai Tuhan semesta alam...
Sungguh...., aku merasakan cinta-Mu dalam setiap hembusan nafasku...!

Arti-Mu melebihi apapun dan siapapun...!

***
Tak ada yang berhak untuk kita cintai, melebihi kecintaan kita pada Allah Azza wa jala...!
"...There is no victory except from Allah, the Allmighty, the All-Wise" (Qur'an surat Al Imran 126)

Tiara, 14 April '04

“Sebuah Azzam, Sebuah Pengakuan”

Allah…, saat aku sadar akan segala kesalahan dan dosaku,
Aku ingin segera merubahnya ya Rabb…, sungguh aku ingin…
Saat setetes azzam untuk menjadi seorang muslimah yang baik,
Muslimah yang ta’at, yang selalu melaksanakan perintah-Mu,
Yang melakukan segala sesuatu hanya untuk mendapatkan ridho-Mu

Ya Allah…, saat kemudian untuk kesekian kalinya, azzamku kembali terkalahkan oleh nafsu, oleh debu debu kefuturan, dan derap-derap dosa yang berjalan begitu cepat…
Ketika jiwa ini terasa begitu kering, begitu jauh dari-Mu
Bahkan kenikmatan beribadahpun sudah tidak lagi aku rasakan…

Aku hanyalah seorang akhwat lemah, yang begitu besar dalam ghiroh untuk ber-Islam
Tetapi selalu saja menunda untuk melakukan perbaikan diri…
Aku hanyalah seorang akhwat yang meng”claim” bahwa aku mencintai agama ini..
Tapi sungguh tak ada bukti yang sanggup aku hadirkan ya Allah…!

Ya Rabbana…! Please ampuni aku.
Kali ini aku berjanji dan sekali lagi berazzam untuk “kembali”
Semoga ini adalah azzamku yang benar-benar terwujud
Setelah sekian banyak azzam yang terlewat dan terbuang serta berlalu begitu saja…

Allah…! Bantu aku, karena aku tahu tanpa hidayah-Mu, azzamku tidak akan pernah terwujud
Rabbana…! Belai selalu hatiku, dalam sujudku kepada-Mu
Belai pula lukaku,dalam menahan segala perih dan pedih…
Demi terwujudnya sebuah azzam, yang belum lebih dari sekedar pengakuan…!

Tiara, 24 February 2004 , 23.10 WIB